Beranda » Terkena Layoff? Ini cara menyiasatinya!

Terkena Layoff? Ini cara menyiasatinya!

Ekonomi | 0 comments



0 minutes

Daftar Isi

Admit it.

Rasanya pasti sangat tidak nyaman bila kita mendengar desas-desus atau gosip rencana perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang beredar di grup Whatsapp kantor.

Sebagai pegawai kontrak, somehow kita merasa sedikit lebih tenang karena sedari awal kita bergabung di perusahaan, kita sadar bahwa pegawai kontrak bukanlah posisi yang aman secara jangka panjang dan harus siap diberhentikan secara sepihak.

Anehnya adalah mengapa orang yang bekerja sebagai pegawai tetap justru seringkali merasa memiliki posisi atau jabatan yang lebih aman dibandingkan pegawai kontrak?

Lalu, bagaimana dengan nasib pegawai fulltime yang sudah bekerja tahunan hingga puluhan tahun? Belum mendapat promosi dan jenjang karir yang mencukupi, malah harus keluar dari perusahaan. Belum juga dapet fasilitas kendaraan mobil dan rumah dinas untuk dipamerkan saat hari raya berkumpul dengan keluarga besar, malah harus keluar dari perusahaan.

  • Bagaimana nasib cicilan rumah dan kendaraan?
  • Bagaimana nasib anak istri di rumah?
  • Bagaimana rasanya menjadi pengangguran yang tidak produktif kehilangan pemasukan?
  • Apa kata orang tua dan mertua? Apa kata tetangga?
  • Apakah perlu melakukan penyesuaian gaya hidup?

dan banyak lagi pertanyaan lainnya yang menghantui hati dan pikiran manusia.

Sesungguhnya kita tidak akan terkena layoff bila kita bekerja di perusahaan milik bapak kita sendiri

lebih baik disini, kantor bapak sendiri~

Tenang.

I’ve been there before. Melalui artikel ini kita akan belajar bagaimana cara menyiasati risiko yang datangnya tiba-tiba, tak terduga, serta memiliki kerugian yang tidak bisa ditaksir besarannya. Semuanya akan dibahas setelah pesan komersial berikut ini:

Cara menyiasati bila pegawai (terancam) terkena Layoff

First thing first, Layoff sucks.

Bayangkan kamu udah bangun pagi, merapihkan jadwal dan segala sesuatunya secara terperinci dan tepat waktu. Kamu mengerjakan pekerjaanmu menit demi menit, hari berganti hari, selama sebulan penuh tanpa ada KPI yang terlewatkan. Penilaian kinerjamu pun baik. Setiap hari kamu pulang ke rumah menjumpai anak dan suami/istri tersenyum menyambutmu di rumah / kontrakan.

Sebelum menutup hari ini, kamu melihat suami/istri dan anak dan memastikan mereka tertidur pulas. Kamu tersenyum karena mereka kenyang dan tidur nyenyak dengan Air Conditioner yang menyala menambah kenyamanan beristirahat. Kamu memiliki atap untuk kamu (dan keluargamu) berlindung dari panasnya matahari dan dinginnya malam. Kamu memiliki air yang tersedia kapanpun kamu membuka keran.

konon, orang lapar tidak akan bisa tertidur pulas.

Semua berjalan normal, kita mungkin lupa mengucap syukur atas semua berkat tersebut, hingga akhirnya muncul gosip bahwa perusahaan akan melakukan perampingan dan restrukturisasi.

Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan (kalo sempat) jika mendapat gosip tersebut:

Budgeting

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah Budgeting. Budgeting merupakan hal dasar dalam finansial dan semua orang yang berurusan dengan uang wajib melakukannya. Dengan melakukan budgeting, maka kita akan mendapatkan informasi terkait pos pengeluaran di bawah ini secara terperinci:

  • Biaya hidup
  • Utang / cicilan / angsuran
  • Tabungan
  • Investasi
  • Asuransi

Seteah memperoleh informasi tersebut, maka kita akan mendapatkan gambaran berapa besar biaya hidup kita, diantaranya:

  • Berapa % komposisi biaya hidup terhadap pemasukan.
  • Berapa % komposisi utang / cicilan / angsuran terhadap pemasukan
  • Berapa % komposisi asuransi terhadap pemasukan
  • dan seterusnya

sehingga kita dapat menyesuaikan pos pengeluaran mana yang diutamakan / tidak diutamakan.

Emergency Fund / Dana Darurat

Langkah kedua yang perlu dilakukan setelah Budgeting adalah menyiapkan Emergency Fund atau Dana Darurat. Dana Darurat ini dapat digunakan untuk mengantisipasi risiko yang tidak dicover oleh asuransi, seperti:

  • Layoff
  • Kerusakan pada rumah / kendaraan / laptop / smartphone
  • dan risiko lainnya

Dengan adanya Dana Darurat, maka kerugian atas risiko yang timbul dapat diminimalisir. Kita memiliki safety nett sehingga kita memiliki opsi sementara, seperti:

  • Tidak menerima pekerjaan secara cepat dengan rate yang lebih rendah
  • Bisa langsung membeli hape baru ketika hape lama sudah rusak
  • Dapat melanjutkan pekerjaan dengan membeli laptop baru ketika laptop lama terendam banjir
  • dan banyak lagi risikonya

However, Dana Darurat baru bisa terlaksana bila kita terbukti memiliki Cashflow yang positif.

Darimana kita tahu apakah Cashflow kita positif?

Tentu saja dengan melakukan Budgeting.

Persiapkan Asuransi Kesehatan pribadi

Tahun 2020 merupakan tahun terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah hidup generasi Gen Z hingga hari ini. Peristiwa global terjadi secara bertubi-tubi seperti:

  • Pandemik Covid 19
  • Lockdown
  • Bisnis gulung tikar
  • PHK besar-besaran

are you one of them?

Saya ingat salah satu temen saya yang hidupnya benar-benar diuji pada waktu itu. Kehilangan pekerjaan, kehilangan pemasukan, 4 anggota keluarga semuanya harus menjalani rawat inap. Tabungan ludes, kekayaan menyusut. Sudah maksimal mengeluarkan uang, kepastian sembuh / keluar dari Rumah Sakit pun belum nampak hilalnya.

What went wrong?

Ya. Ketika kita mengalami PHK, maka kita akan kehilangan fasilitas dan tunjangan yang diberikan oleh kantor. Salah satunya asuransi kesehatan.

Sakit, PHK, bukan keinginan kita. Kenapa harus kita yang menanggung kerugian dan dampaknya?

Serupa dengan layoff, risiko ini tidak pernah kita perkirakan kapan terjadinya. Kita pun tak bisa meminta kompensasi atau ganti rugi atas terjadinya risiko. Namun yang sering terjadi adalah tabungan yang terkuras untuk mengganti kerugian tersebut.

Salah satu asuransi kesehatan pribadi yang direkomendasikan ialah Maestro Optima Care yang dilengkapi dengan manfaat Rawat Inap hingga Rawat jalan sesuai tagihan Rumah Sakit. Dengan memiliki asuransi kesehatan pribadi, maka kita dan keluarga tetap dapat terlindungi sekalipun terkena PHK berkali-kali.

even better, kita punya asuransi kesehatan yang lebih bagus dari yang kantor sediakan dan bisa pindah-pindah kantor sesuai keinginan bergantung pada kantor mana yang memberikan offering lebih menarik.

Kesimpulan

Personal Finance itu gak yang gimana-gimana. It starts with Personal and Planning. Expect the best, prepare the worst. It’s all about behavior. Dengan adanya 3 skill di atas, paling tidak kita memiliki waktu untuk bernafas, mencerna apa yang terjadi, berpikir jernih untuk tindakan dan rencana selanjutnya sehingga gak perlu menjual harta benda secara Butuh Uang (BU) dan barbar sehingga keluarga lebih terlindungi dan lebih siap menyongsong hari esok yang penuh risiko.

Dapatkan PDF Gratis

* indicates required

Intuit Mailchimp

Ditulis oleh <a href="https://asuransimurni.com/author/nencor/" target="_self">Chernenko Panjaitan</a>

Ditulis oleh Chernenko Panjaitan

Tech, Data, and Personal Finance enthusiast. Believe in Financial Freedom. A minimalist.




0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Danareksa Melati Pendapatan Utama: Analisis Kinerja dan Prospek

Danareksa Melati Pendapatan Utama merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Apakah Asuransi Unit Link Cryptocurrency ada?

Apakah Asuransi Unit Link Cryptocurrency akan segera keluar mengingat Cryptocurrency mulai banyak diperbincangkan di media sosial?

Mengenal konsep Opportunity Cost VS Sunk Cost beserta contohnya

Penjelasan tentang Opportunity Cost dan Sunk Cost beserta contoh dalam keseharian dijelaskan dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti.

Danamas Stabil: Kelemahan, Kelebihan, dan Analisis

Danamas Stabil merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Schroder 90 Plus Equity Fund: Kinerja, Kelebihan, dan Kekurangan

Schroder 90 Plus Equity Fund merupakan salah satu Reksadana Saham yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Kenalan Yuk dengan Reksadana Pasar Uang Bahana Dana Likuid

Reksadana Pasar Uang Bahana Dana Likuid merupakan salah satu Reksadana Pasar Uang yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Manulife Dana Kas Syariah: Analisis Kinerja dan Prospek

Manulife Dana Kas Syariah merupakan salah satu Reksadana Pasar Uang yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Sucorinvest Citra Dana Berimbang: Analisis Kinerja dan Pertumbuhan NAV

Sucorinvest Citra Dana Berimbang merupakan salah satu Reksadana Campuran yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Menjawab 5 tuduhan asuransi unit link

Kali ini kita akan menjawab 5 tuduhan asuransi unit link yang dibahas dalam media sosial Tiktok dengan akun Ms. Bong

Belajar hukum penawaran yang berpengaruh terhadap harga jual

Hukum penawaran dapat mempengaruhi harga jual. Ia mampu menaikkan harga jual dan menurunkan harga jual sekaligus. Gimana konsepnya?

Share This