Saya yakin diantara kita ada yang shock dan kaget tatkala mengetahui kenaikan Premi asuransi yang begitu drastis sejak tahun 2023 silam. Dilansir dari situs Kumparan.com, Premi Asuransi mengalami kenaikan hingga 40%. Hampir setengah dari premi aslinya!
Ini berarti bila sebelumnya kita membayar Premi sebesar Rp. 6,000,000 per tahun, maka kita diwajibkan membayar premi hampir Rp. 9,000,000 setelah kenaikan Premi.
Jika sebelumnya kita menyisihkan uang sebesar Rp. 500,000 per bulan selama 1 tahun untuk membayar Premi Tahunan sebesar Rp. 6,000,000, maka kita harus segera berlatih untuk menabung kurang lebih Rp. 750,000 per bulannya.
ups. Jangan tanya berapa kenaikan gaji / penghasilan tahun ini yach…
Mirisnya, kenaikan premi asuransi ini berlaku di semua perusahaan asuransi. Artinya, perusahaan asuransi manapun yang kita datangi, harga yang kita peroleh tidak akan berbeda jauh dan sudah pasti melonjak.
Lalu, bagaimana solusinya?
Simak 3 cara menyiasati kenaikan Premi asuransi setelah pesan komersial berikut ini.
Downgrade Polis
Perubahan Plan
Langkah yang paling umum untuk diambil adalah dengan melakukan Downgrade Polis atau perubahan Polis dengan memilih paket / plan yang lebih terjangkau. Sebagai contoh, Asuransi Kesehatan Maestro Optima Care memiliki bervariasi paket yang dapat dipilih, seperti:
- Opal
- Opal Blue
- Emerald
- Emerald Blue
- Ruby
- Ruby Blue
- Diamond
Bila sebelumnya kita memiliki Polis Asuransi Kesehatan Maestro Optima Care dengan plan Emerald, maka kita dapat mengajukan perubahan Polis dan beralih pada plan dibawahnya seperti Opal / Opal Blue.
Opsi lain yang dapat diambil ialah dengan melakukan perubahan frekuensi bayar.
Perubahan frekuensi bayar
Perubahan frekuensi bayar merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh dalam mengantisipasi kenaikan Premi Asuransi yang terjadi. Setiap perusahaan asuransi memiliki frekuensi bayarnya tersendiri, diantaranya:
- Tahunan
- Semesteran
- Triwulan
- Bulanan
Bila sebelumnya kita memiliki Polis Asuransi dengan frekuensi bayar secara Tahunan, maka kita dapat beralih pada frekuensi bayar secara bulanan.
Walaupun cara ini belum efektif dikarenakan pembayaran bulanan biasanya menguras kocek lebih dalam dibandingkan pembayaran tahunan, namun cara seperti ini dapat dilakukan untuk menjaga cashflow khususnya bagi pegawai yang memiliki pemasukan tetap setiap bulannya.
Pembatalan Polis
Langkah yang sangat tidak direkomendasikan untuk mengantisipasi lonjakan Premi Asuransi ialah dengan melakukan pembatalan Polis. Ini berarti kita akan kehilangan manfaat asuransi sekaligus menghentikan pembayaran premi secara penuh. Beberapa produk asuransi memiliki manfaat nilai investasi / nilai tunai yang dapat dicairkan ketika asuransi ditutup / dibatalkan.
Dengan kata lain, pembatalan Polis bisa menjadi langkah jitu untuk mengantisipasi kenaikan Premi asuransi karena:
- Meminimalisir pengeluaran
- Mendatangkan pemasukan tambahan (pada produk asuransi tertentu)
Nasabah dianjurkan untuk menghubungi agen asuransi atau perusahaan asuransi secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait manfaat nilai investasi / nilai tunai yang dapat dicairkan ketika asuransi ditutup / dibatalkan.
Menciptakan pemasukan tambahan
Solusi terakhir yang dapat ditempuh ialah dengan mendapatkan pemasukan tambahan atau biasa disebut sebagai side hustle.
Gimana caranya menciptakan pemasukan tambahan kalau waktu dan tenaga sudah habis 12-20jam setiap harinya untuk bekerja?
Benar. Tentu saja side hustle yang dimaksud ialah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menambah pemasukan dan dapat dikerjakan dimana saja dan kapan saja. Sebuah pekerjaan yang memiliki entry barrier rendah, seperti:
- Tanpa batasan usia
- Tanpa batasan minimal pendidikan
- Tanpa memandang penampilan fisik
- Tanpa diwajibkan untuk memiliki kendaraan tertentu
Demikian solusi yang dapat dibagikan terkait kenaikan premi asuransi yang naiknya tiba-tiba seperti Tahu Bulat.
Semoga bermanfaat!
0 Comments