Beranda » Kerugian bekerja secara Freelance

Kerugian bekerja secara Freelance

Teknologi | 0 comments



0 minutes

Daftar Isi

Pekerjaan lepas makin ngetren gara-gara kemudahannya. Dengan banyaknya kerja dari rumah dan jarak jauh, banyak orang milih jadi pekerja lepas buat tambah duit.

Pekerja lepas bisa dapetin lebih banyak waktu sama keluarga dan punya jadwal kerja yang lebih fleksibel. Bedanya sama pekerja tetap, pekerja lepas nggak terikat kontrak sama perusahaan, jadi mereka bisa kerja kapan aja dan di mana aja.

Pekerja lepas bergantung pada skill, pendidikan, dan pengalaman mereka, yang mereka gunain buat kerja sama klien. Mereka berkolaborasi sama klien dalam segala hal, kayak jumlah proyek, cara kerja, tarif, dan cara pengiriman.

Mereka bisa kerja dari rumah atau di mana aja. Pekerja lepas bisa ngerjain berbagai macam pekerjaan, dari nulis, desain, sampe manajemen media sosial.

Sebelum lu putusin jadi pekerja lepas, penting banget buat pertimbangin pro dan kontranya. Artikel sebelumnya sudah membahas kelebihan dan keuntungan bekerja secara freelance dan dapat dibaca melalui tautan berikut ini:

Kini kita akan membahas kerugian bekerja sebagai freelancer setelah pesan komersial berikut ini.

Kerugian bekerja secara freelance

Setiap job punya plus-minusnya, termasuk nge-freelance, seperti:

Pemasukan yang tidak pasti

Salah satu minusnya adalah pendapatan yang nggak konsisten. Beda sama karyawan tetap yang dapet gaji tetap dan jelas, penghasilan freelancer bisa beda-beda tergantung proyek yang mereka ambil. Meskipun ada beberapa keuntungan, tapi juga ada risikonya.

Misalnya, di bulan pertama, bisa aja ambil lima proyek, bulan kedua ambil empat, trus bulan ketiga ambil tujuh. Jadi, pendapatannya tiap bulan beda-beda tergantung perjanjian sama klien.

“Emang kudu pinter ngatur duit sih”

Kesulitan membagi waktu secara profesional dan pribadi

Nah, jadi boss sendiri dan kerja dari rumah bisa bikin susah bedain waktu kerja sama waktu luang. Jadi freelancer bisa aja sampe kerja berjam-jam dan ninggalin kegiatan pribadi.

Buat memenuhi tugas dari klien, itu butuh usaha besar, soalnya loe sendiri yang jadi andalan mereka.

Tapi ini beda sama karyawan full-time di perusahaan, yang dapet proyek dari bosnya.

Risiko penundaan pembayaran / tidak dibayar

Freelancer bisa aja kena masalah gak dibayar. Sebagai freelancer, loe bisa ketemu risiko gak dibayar. Kalo gitu, loe harus ikutin proses pembayaran yang udah disetujui dari awal. Bikin kesel aja kalo klien nggak tepati janji bayarannya.

Sudah pasti urusan beginian bakal berpengaruh ke arus kas atau cashflow loe.

Tidak ada tunjangan

Sayangnya, freelancer gak dapet bonus kinerja atau jaminan kesehatan kayak karyawan full-time. Jaminan kesehatan bisa mahal, apalagi kalo loe punya kondisi kesehatan sebelumnya.

Sebagai freelancer, loe mungkin gak dapet benefit yang sama kayak yang kerja kantoran atau full-time, kayak asuransi kesehatan atau cuti dibayar. Plus, kalo loe gak bisa kerja, loe juga gak dapet duit.

Kesimpulan

Bekerja secara freelance memiliki keuntungan dan risikonya tersendiri. Pastikan kita sudah siap dengan segala risikonya sebelum memutuskan untuk bekerja secara freelance. Yang terpenting ialah bagaimana kita bisa bekerja making money secara fun dan long lasting.

Dapatkan PDF Gratis

* indicates required

Intuit Mailchimp

Ditulis oleh <a href="https://asuransimurni.com/author/nencor/" target="_self">Chernenko Panjaitan</a>

Ditulis oleh Chernenko Panjaitan

Tech, Data, and Personal Finance enthusiast. Believe in Financial Freedom. A minimalist.




0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Ngereview reksadana BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Makara Investasi

BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Makara Investasi merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Ngebahas tentang Resesi Ekonomi dari The Great Depression

Jika alam memiliki bencananya sendiri, maka Resesi Ekonomi merupakan badai dalam perekonomian yang mungkin menimpa siapa saja.

Manulife Dana Saham Kelas A: Analisis Kinerja dan Prospek

Manulife Dana Saham Kelas A merupakan salah satu Reksadana Saham yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Sucorinvest Flexi Fund: Kelebihan, Kekurangan, dan Analisis Kinerja

Sucorinvest Flexi Fund merupakan salah satu Reksadana Campuran yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Mengenal konsep Opportunity Cost VS Sunk Cost beserta contohnya

Penjelasan tentang Opportunity Cost dan Sunk Cost beserta contoh dalam keseharian dijelaskan dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti.

Sucorinvest Sharia Sukuk Fund: Analisis Kinerja dan Karakteristik

Sucorinvest Sharia Sukuk Fund merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Mandiri Investasi Obligasi Nasional: Analisis Kinerja dan Potensi Investasi

Mandiri Investasi Obligasi Nasional merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

BNP Paribas Pesona: Analisis Kinerja dan Pertumbuhan

BNP Paribas Pesona merupakan salah satu Reksadana Saham yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Sucorinvest Equity Fund: Analisis Kinerja, Kelebihan, dan Kekurangan

Sucorinvest Equity Fund merupakan salah satu Reksadana Saham yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra: Analisis Kinerja dan Prospek

Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra merupakan salah satu Reksadana Pasar Uang yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Share This