Beranda ยป Tips mengelola 2 risiko sebagai agen asuransi

Tips mengelola 2 risiko sebagai agen asuransi

Asuransi | 0 comments



0 minutes

Daftar Isi

with a great gains, comes a great risks.

Udah hukum alam pasti seperti itu. There is no free lunch dalam dunia finansial. Malah saya pernah membaca sebuah teori dimana urusan finansial itu sebuah zero sum game. Artinya, keuntungan seseorang didapat dari kerugian orang lain. Semakin untung seseorang, semakin ia merugikan orang lain.

Sounds horror, right?

Salah satu profesi yang bergerak dalam bidang industri keuangan adalah agen asuransi. Saya memiliki dialog menarik yang saya bahas dengan teman / kolega saya:

“Mengapa kamu tidak ingin menjadi agen asuransi? Banyak untungnya loh.

“yang benar saja. Emang kamu siap menerima risikonya?”

Yang menarik dari dialog disini adalah, ketika keputusan seseorang diambil berdasarkan keuntungan / gain sementara orang lain mengambil keputusan berdasarkan kerugian / risks.

Oleh karena itu, kita akan membahas cara mitigasi dan mengelola risiko sebagai agen asuransi setelah pesan komersial berikut ini.

Jenis risiko sebagai agen asuransi

Semua pekerjaan memiliki risikonya masing-masing. Bekerja di perusahaan tambang minyak laut lepas memiliki risikonya sendiri. Bekerja sebagai wielder di bawah air pun memiliki risikonya sendiri. Tidak bekerja juga memiliki risikonya sendiri.

Seringkali kita hanya mempertimbangkan risiko dan memilih untuk mengabaikan gain yang mungkin diperoleh. Seseorang yang bekerja selama 5 tahun sebagai pegawai kantoran tentu memiliki pemasukan yang berbeda dengan seseorang yang bekerja selama 5 tahun sebagai wielder di bawah laut.

Jika membandingkan kedua pekerjaan diatas, sudah pasti ada Opportunity Cost yang hilang seperti yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya.

Berikut jenis risiko yang mungkin timbul bila kita memutuskan untuk mengambil pekerjaan sebagai agen asuransi:

/

Risiko kehilangan pemasukan

Banyak orang yang tidak siap dengan risiko berikut ini dan saya bingung kenapa. Assuming saya memiliki pegawai yang meminta upah sebesar IDR 5,000,000, tentu saja ia harus menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada itu buat saya. Menjadi agen asuransi merupakan pekerjaan yang berbeda dari pegawai kantoran.

Sebagai seseorang yang pernah bekerja sebagai pegawai kantoran, saya ingat bagaimana rekan kerja saya melakukan pekerjaan / kegiatan yang tidak memberikan value buat perusahaan. Anehnya, mereka dibayar untuk melakukan hal itu.

“bukankah ini sebuah hukuman bila kita mendapatkan ganjaran / hadiah atas sesuatu yang tidak kita kerjakan?”

Pun bekerja sebagai pegawai kantoran memiliki risikonya tersendiri, seperti:

  • Pemasukan tetap (ga naik, ga turun)
  • Membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai pemasukan / penghasilan tertentu melalui promosi / pindah pekerjaan
  • Sekalinya memiliki pemasukan besar, biasanya gak lama dipaksa untuk pensiun karena usia atau kondisi kesehatan tubuh yang tak lagi produktif

Cara mengelola risiko kehilangan pemasukan

In that case, menjadi agen asuransi memiliki risiko yang paling mudah dicerna. Kalo gak jualan, ya gak makan. Kalo mau makan, ya harus jualan. Kalo mau makan kenyang hingga puluhan tahun, ya harus jualan yang banyak.

Risiko kehilangan modal

Menjadi agen asuransi harus siap memiliki risiko kehilangan modal, karena agen asuransi mendapat komisi / pemasukan setiap mereka melakukan produksi atau penjualan Polis Asuransi Kesehatan maupun Asuransi Jiwa. Membahas hal ini mengingatkan saya pada Gig Worker dan Economic Sharing yang pernah saya bahas beberapa waktu yang lalu.

Saya berpikir bahwa agen asuransi sama seperti mitra pada ojol. Mereka menggunakan modal sendiri untuk mendapatkan pemasukan. Ojol dalam hal ini memiliki risiko yang lebih besar untuk keuntungan yang harus dipotong oleh aplikator. Mereka wajib memiliki kendaraan sendiri dan menanggung seluruh risiko yang mungkin terjadi pada kendaraan seperti:

  • Kecelakaan lalu lintas
  • Perawatan motor
  • Kerusakan motor

dan jangan lupa pula argo ojol akan dihitung ketika ia telah menjemput penumpang dan mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Siapa yang menanggung ongkos bensin, tenaga, dan waktu yang dihabiskan ketika ia berangkat dari titik awal menuju titik penjemputan penumpang?

Ya. Ojol itu sendiri.

Serupa dengan ojek daring, agen asuransi juga memiliki risiko kehilangan modal karena ia mengandalkan kapital sendiri untuk mendatangkan pemasukan, seperti:

  • Paket data untuk berkomunikasi dengan klien
  • Perangkat dan gadget untuk menunjang operasional
  • Menyiapkan budget untuk keperluan promosi dan branding seperti Asuransimurni.com

Setelah kita menyiapkan modal seperti diatas, belum tentu juga terjadi konversi / proses transaksi jual beli asuransi.

Cara mengelola risiko kehilangan modal

Jika penjualan belum tentu terjadi, maka sangat disarankan untuk menggunakan modal seminimal mungkin. Layaknya memancing ikan, kita tentu ingin mendapat tangkapan ikan yang besar.

Untuk mendapatkan ikan yang besar, biasanya membutuhkan umpan yang relatif besar pula. Untuk itu, kita dapat memperbanyak/mengumpulkan umpan tersebut sehingga jumlahnya cukup untuk menangkap ikan yang besar.

Money Management merupakan kunci dalam mengelola risiko kehilangan modal. Kita tentu tidak ingin seluruh modal yang telah dihimpun melalui bervariasi kesusahan, risiko, dan cara, harus punah karena alokasi dan perencanaan yang tidak matang dan sulit untuk balik modal.

Bentar iklan dulu, aus.

Kesimpulan

Menjadi agen asuransi memiliki risikonya tersendiri. Bila kita mampu mengelola risiko tersebut, maka keuntungan yang akan diterima ada di depan mata.

Dapatkan PDF Gratis

* indicates required

Intuit Mailchimp

Ditulis oleh <a href="https://asuransimurni.com/author/nencor/" target="_self">Chernenko Panjaitan</a>

Ditulis oleh Chernenko Panjaitan

Tech, Data, and Personal Finance enthusiast. Believe in Financial Freedom. A minimalist.




0 Comments




Kerugian terbesar saat bekerja sebagai ojek online

Tidak ada pekerjaan yang tanpa risiko. Berikut beberapa kerugian yang mungkin terjadi ketika seseorang bekerja sebagai ojek online.

BNP Paribas Rupiah Plus: Analisis Kinerja dan Kelebihannya

BNP Paribas Rupiah Plus merupakan salah satu Reksadana Pasar Uang yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Panduan lengkap dalam membeli polis asuransi

Asuransi merupakan produk jangka panjang. Pelajari panduan lengkap sebelum membeli polis asuransi agar tidak menyesal di kemudian hari.

Cara mengatur pendapatan bulanan secara bijak dan efektif

Bila tidak diatur, pemasukan sering hilang tak tersisa. Berikut cara mengatur pendapatan bulanan secara bijak dan efektif

BNP Paribas Solaris: Analisis Kinerja dan Potensi Investasi

BNP Paribas Solaris merupakan salah satu Reksadana Saham yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Tips memilih Asuransi Disabilitas yang baik dan benar

Asuransi disabilitas merupakan produk asuransi yang memberikan santunan ketika seseorang mengalami risiko disabilitas. Selengkapnya disini.

Solusi pengelolaan armada kendaraan menggunakan Go Fleet

Pelajari bagaimana Go Fleet membantu bisnis dalam mengelola armada menjadi lebih mudah, praktis, cepat, dan efisien.

Share This