Sucorinvest Stable Fund adalah salah satu produk investasi dari Sucor Asset Management yang menawarkan stabilitas modal dan imbal hasil yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Sucorinvest Stable Fund, termasuk kinerja dan analisis teknikal serta fundamentalnya.

Namun, perlu diingat bahwa artikel ini bukan merupakan rekomendasi investasi keuangan.

Tentang Sucorinvest Asset Management

Sucor Asset Management didirikan pada tahun 1997 dan terdaftar dan diawasi oleh OJK dengan nomor lisensi Kep-01/PM/MI/1999. Perusahaan ini mengelola beberapa reksa dana yang telah memenangkan berbagai penghargaan domestik dan internasional.

Selama tahun 2022, Sucorinvest Asset Management telah menerima berbagai penghargaan, seperti Asset Management Company of the Year Indonesia 2022 dari The Asset Triple A, Sustainable Investing Award 2022, dan Asset Management Company of the Year South East Asia & Asset Management Company of the Year Indonesia dari Global Banking & Finance Awards 2022.

Dukungan dari tim yang berpengalaman dan sejarah konsisten dalam mengungguli pasar membuat Sucor AM terus berkembang pesat. Hingga Agustus 2023, Sucor Asset Management mengelola dana sebesar lebih dari IDR 28,62 triliun.

Tentang Sucorinvest Stable Fund

Sucorinvest Stable Fund adalah reksa dana terbuka yang bertujuan untuk memberikan imbal hasil yang menarik dengan mempertahankan stabilitas modal secara optimal.

Reksa dana ini mengalokasikan efek utang dalam obligasi jangka pendek hingga menengah dan sukuk yang diterbitkan oleh Republik Indonesia dan/atau perusahaan dalam negeri. Investor terpapar risiko likuiditas portofolio dan perubahan suku bunga.

Analisis Kinerja Sucorinvest Stable Fund

Analisis Teknikal

Berdasarkan data Bloomberg, Sucorinvest Stable Fund (SUCORSF) menunjukkan kinerja yang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pada tanggal 10 Oktober 2023, harga SUCORSF ditutup pada level IDR 1.274,26, naik sebesar 0,03% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Grafik kinerja menunjukkan bahwa harga SUCORSF cenderung naik secara bertahap sejak awal tahun 2020, dengan beberapa koreksi harga di antaranya.

Namun, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan, sehingga investor harus melakukan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Analisis Fundamental

Sucorinvest Stable Fund mengalokasikan dana investor ke dalam efek utang dalam obligasi jangka pendek hingga menengah dan sukuk yang diterbitkan oleh Republik Indonesia dan/atau perusahaan dalam negeri.

Oleh karena itu, kinerja Sucorinvest Stable Fund sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar obligasi dan suku bunga. Pada tahun 2021, pasar obligasi Indonesia mengalami tekanan akibat pandemi COVID-19 dan kenaikan suku bunga acuan BI.

Namun, pada tahun 2022, pasar obligasi Indonesia mulai membaik seiring dengan pemulihan ekonomi dan penurunan suku bunga acuan BI. Hal ini tercermin pada kinerja Sucorinvest Stable Fund yang mengalami kenaikan sebesar 5,5% pada tahun 2022.

Namun, seperti investasi lainnya, Sucorinvest Stable Fund juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah analisis kekuatan dan kelemahan Sucorinvest Stable Fund:

Kekuatan Sucorinvest Stable Fund

• Stabilitas modal yang tinggi: Sucorinvest Stable Fund mengalokasikan dana investor ke dalam efek utang dalam obligasi jangka pendek hingga menengah dan sukuk yang diterbitkan oleh Republik Indonesia dan/atau perusahaan dalam negeri. Hal ini membuanya memiliki stabilitas modal yang tinggi.
• Imbal hasil yang menarik: Meskipun menawarkan stabilitas modal yang tinggi, reksa dana ini juga memberikan imbal hasil yang menarik. Pada tahun 2022, imbal hasilnya mengalami kenaikan sebesar 5,5%.
• Dikelola oleh perusahaan yang terpercaya: Sucorinvest Asset Management telah memenangkan berbagai penghargaan domestik dan internasional, dan memiliki sejarah konsisten dalam mengungguli pasar.

Kelemahan Sucorinvest Stable Fund

• Terpapar risiko likuiditas portofolio: Investor dapat terpapar risiko likuiditas portofolio, yang dapat mempengaruhi kinerja reksa dana.
• Terpapar risiko perubahan suku bunga: Produk investasi ini juga terpapar risiko perubahan suku bunga, yang dapat mempengaruhi kinerja reksa dana.

Analisis NAV Growth Sucorinvest Stable Fund

Berdasarkan data Sucor Asset Management, NAV growthnya pada tanggal 31 Agustus 2023 adalah IDR 1.274,26 per unit. Sejak awal peluncurannya pada tanggal 21 Januari 2020, NAV growthnya telah mengalami kenaikan sebesar 27,43%.

Namun, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan, sehingga investor harus melakukan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Kesimpulan

Sucorinvest Stable Fund adalah reksa dana terbuka yang menawarkan stabilitas modal dan imbal hasil yang menarik. Meskipun memiliki kelebihan dan kelemahan, reksa dana ini dikelola oleh perusahaan yang terpercaya dan telah memenangkan berbagai penghargaan domestik dan internasional.

Berdasarkan analisis teknikal dan fundamental, rekasadana ini menunjukkan kinerja yang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan, sehingga investor harus melakukan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Citations:
[1] https://sucorinvestam.com/Pdf/FFS_SSF-Eng.pdf
[2] https://www.bloomberg.com/quote/SUCORSF:IJ
[3] https://www.senuto.com/en/blog/seo-and-its-importance-in-investment-analysis/
[4] http://infor.seaninstitute.org/index.php/infokum/article/view/240
[5] https://www.al-kindipublisher.com/index.php/jbms/article/download/1918/1602
[6] http://ziare.com/http:/www.health-record-portfolio.com/h0gxajt.htm