Beranda ยป Okky dan Nirmala pensiun dari majalah Bobo, malah begini nasibnya

Okky dan Nirmala pensiun dari majalah Bobo, malah begini nasibnya

Ekonomi



0 minutes

Daftar Isi

Ini merupakan kisah kontroversial yang pernah terjadi di negeri dongeng, sebuah tempat dimana Okky dan Nirmala tinggal.

hayo. Masih pada inget gak sama Okky dan Nirmala?

Kini mereka sudah beranjak dewasa. Menurut kitab ramalan Jayabuaya dan Empu Python, konon mereka 1 generasi dengan kita sebagai generasi Millenial. Usai pensiun dari majalah Bobo, mereka akhirnya ditampar dengan realita. Bangun pagi, pergi bekerja demi menggapai mimpi dan cita-cita dengan menempuh perjalanan hingga ratusan Kilometer setiap harinya, untuk sesuap nasi dan segenggam berlian yang tak seberapa.

Jadi manusia harus berani keluar dari Zona Nyemen~

tukang Bangunan

Kemarin kami baru saja berjumpa dengan Okky dan Nirmala untuk sekadar bersenda gurau dan nostalgia cerita lama yang sudah usang tentang Pipiyot yang akhirnya operasi plastik dan menghabiskan masa pensiun di Honolulu. Sebelum kami berpisah, Okky dan Nirmala menceritakan kegundahan mereka tentang kebutuhan pokok yang setiap harinya semakin tidak terjangkau.

“harga beras naik. Harga minyak goreng juga naik. Sebentar lagi harga daging pun naik. Harga rumah juga ikut-ikutan naik. Yang ga naik cuma gaji kita doank nich” ujar Okky yang masih harus meeting secara daring padahal waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Nirmala pun menimpali keluhan Okky dan bercerita kekhawatirannya tentang inflasi dan bagaimana Developer dan Bank merampok tabungan mereka secara perlahan. Tentu saja hal ini tidak melanggar Deklarasi Invite Invite Republik Mimpi dan tidak bisa dipidanakan atau disanksi, karena prakteknya masih marak terjadi bahkan setelah pesan komersial berikut ini.

Bagaimana Developer membodohi rakyat Negeri Dongeng?

Nirmala mengawali ceritanya tentang apa yang terjadi di Republik Mimpi, Negeri Dongeng. Ia melihat banyak sekali iklan tentang perumahan di Instagram yang menawarkan unit properti dengan bervariasi tagline, seperti:

  • rumah aesthetic
  • dekat dengan gerbang tol
  • desain interior oleh Rolls Royce
  • DP 0 %
  • tanpa BI Checking
  • dan lain sebagainya

Padahal tagline tersebut memiliki risikonya masing-masing:

  • rumah aesthetic => rumah overpriced
  • dekat dengan gerbang tol => wajib punya mobil siapin uang bensin dan E-Toll yang banyak
  • desain interior oleh Rolls Royce => rumah overpriced
  • DP 0% => siap-siap cicilan bengkak
  • Tanpa BI Checking => pemalsuan dokumen agar Kredit disetujui dengan cicilan diluar batas kemampuan

Nirmala yang pada saat itu mulai khawatir bahwa suatu saat harga rumah mungkin tak terbendung, harus diperparah dengan ancaman Layoff yang mungkin datang sewaktu-waktu, membuatnya berpikir untuk membeli rumah sesegera mungkin secara KPR dan melunasinya secepat mungkin walaupun harus membayar mahal di awal.

Usai Akad KPR dilakukan, hati Nirmala sedikit lebih tenang. Ia telah memiliki 1% dari unit rumah yang diimpikan. Masih ada 99% lagi hingga unit tersebut menjadi miliknya sepenuhnya. Masih ada 34 tahun 11 bulan lagi cicilan yang harus dilunasi sebelum rumah tersebut sah menjadi miliknya.

Kemuliaan Developer hadir disini

“duit sudah di depan mata. 1 orang lagi yang berhasil kita tipu. Rumah petak begini tapi orang berani membelinya dengan harga yang tinggi. Belum lagi spek bangunan yang bisa kita olah alih sehingga kita bisa untung besar”

“hush. Jangan senang dulu. Sekarang kita pikirkan bagaimana cara memindahkan uang akad KPR tersebut dari rekening bank ke rekening kita. Ada ide?”

“Itu bisa diatur boz. Tinggal kita bangun rumah dengan spek asal-asalan ajah. Karena kontrak dengan pihak Bank, dana akan dikreditkan ke rekening Developer bila rumah sudah berdiri. Jadi asal kita berdirikan saja rumahnya. Toh juga pemilik rumahnya gak tau karena rumahnya jauh dari kantor.”

“wah. Itu ide yang sangat cerdas. Bahkan iblis dengan IQ 9999 pun tidak akan mampu berpikir seperti itu. Gak sia-sia saya rekrut kamu dengan gaji dibawah UMR”

Nirmala yang mengetahui hal itupun menceritakan keluhannya kepada pihak Bank. Pihak Bank Republik Mimpi pun tak bisa berbuat apa-apa karena agunan (luas tanah dan bangunan) merupakan wewenang penuh dari Developer.

Usai bertemu dengan pihak Bank untuk yang terakhir kalinya sejak akad KPR, Nirmala ditinggalkan seorang sendiri untuk melunasi rumah entah bagaimanapun caranya.

Kesalahan Cuaca

Nirmala menyeruput kopi sachet yang ia beli dari abang-abangan Cetarling alias Cetarbuk Keliling. Ia bercerita bahwa yang paling manis dari hidupnya hanyalah Kopi yang ia minum saat malam itu.

Ia pun bercerita bagaimana bahagianya ia mendapati rumah yang telah diangsur selama 2 bulan sejak masa indent telah berdiri. Ia pun memutuskan untuk segera menghuni dan menempati rumah tersebut demi menghemat biaya kontrakan yang mahal di dekat kantor.

Inflasi belum tentu harganya naik. Bisa aja harganya sama sehingga pembeli dapat membeli produk yang sama namun dengan kualitas yang jauh lebih buruk

Let’s be smart

Kini sudah 2 tahun sejak Nirmala menghuni rumah tersebut untuk yang pertama kali. Ia mulai menemukan tembok yang mulai retak, lantai atau ubin yang pecah. Kebocoran pada atap yang meninggalkan bekas pada plafond langit-langit rumah. Ia pun menyadari bahwa ia sedang beramal dengan nominal yang tidak terduga-duga secara totalitas tanpa batas.

Ia bingung kemana harus mendapatkan pertolongan. Developer sudah pasti tidak peduli karena rumahnya telah melewati masa garansi dimana masa garansi terjadi pada saat musim kemarau sehingga tidak terdeteksi apakah ada kebocoran pada atap, dinding, hingga plafon.

Renovasi rumah busuk

Dengan sisa tabungan seadanya, ia memutuskan untuk menghubungi kontraktor setempat untuk melakukan renovasi dan perbaikan rumahnya. Dikarenakan kontraktor masih sedikit sementara permintaan yang membludak untuk merenovasi rumah, membuat kontraktor berada pada posisi diatas angin dan memiliki bargaining power untuk menjual jasa dengan jauh di atas pasar.

Nirmala akhirnya mengumpulkan sisa tabungannya yang tersisa dan menyewa salah satu kontraktor untuk melakukan renovasi dan perbaikan pada rumah yang memang telah dirancang untuk hancur sejak awal dalam waktu singkat. Perbaikan renovasi membutuhkan waktu 3 bulan, karena Nirmala tidak ingin menghabiskan waktu lama mengontrak rumah lain saat rumahnya direnovasi.

2 tahun paska renovasi dan perbaikan rumah, Nirmala begitu puas dengan kontraktor yang mengerjakan rumahnya. Permasalahan yang sama kemudian timbul pada saat memasuki tahun ke 3 paska renovasi. Pondasi mulai turun, tembok retak tembus, atap kembali bocor, dan banyak lagi permasalahan spesifikasi bangunan lainnya.

Ia pun memutuskan untuk bertanya pada kontraktor terkait permasalahan tersebut, namun kontraktor justru menjawab:

“bukan mba. Memang material disekitar sini itu jelek semua. Busuk. Kalo kita ambil dari luar, tentu akan bengkak lagi dari sisi costnya.”

“MAKSUDNYA?!” ujar Nirmala geram

“anu mba. Maksud saya, perubahan cuaca disini begitu ekstrim. Pergantian hujan dan panas sering terjadi. Dari yang panas terik, hingga hujan deras dan disusul badai membuat material bangunan gampang rusak. Siapa sih yang bisa menentang alam?” ujar kontraktor.

Kesimpulan:

Tentu saja kisah diatas terjadi secara riil tanpa rekayasa di Republik Mimpi. Nirmala menceritakan hal tersebut agar teman-teman di Bukan Republik Mimpi mempertimbangkan segala sesuatunya secara bijak dan matang sebelum memutuskan untuk membeli rumah dan memilih hunian tetap.

Karena hunian tetap bisa jadi bukan kita yang menghuni tetap, melainkan dompet kosong dan rekening kosong yang tinggal didalamnya sehingga memaksa kita bekerja untuk jangka waktu yang panjang tanpa beristirahat.

Dapatkan PDF Gratis

* indicates required

Intuit Mailchimp

Ditulis oleh <a href="https://asuransimurni.com/author/nencor/" target="_self">Chernenko Panjaitan</a>

Ditulis oleh Chernenko Panjaitan

Tech, Data, and Personal Finance enthusiast. Believe in Financial Freedom. A minimalist.




0 Comments




Sucorinvest Sharia Money Market Fund: Kelebihan serta Kekurangannya

Sucorinvest Sharia Money Market Fund merupakan salah satu Reksadana Pasar Uang yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Simas Satu: Analisis Kinerja dan Pertumbuhan

Simas Satu merupakan salah satu Reksadana Campuran yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

BNP Paribas Prima II Kelas RK1: Analisis Kinerja dan Prospek Investasi

BNP Paribas Prima II Kelas RK1 merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Ngereview reksadana BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Makara Investasi

BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Makara Investasi merupakan salah satu Reksadana Obligasi yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Sucorinvest Equity Fund: Analisis Kinerja, Kelebihan, dan Kekurangan

Sucorinvest Equity Fund merupakan salah satu Reksadana Saham yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Transaksi Cryptocurrency menjadi uang masa depan?

Apakah transaksi cryptocurrency akan legal dan dapat diterima oleh banyak merchant dan seller di masa depan?

Eastspring Syariah Greater China Equity USD Kelas A: Analisis Kinerja dan Prospek

Eastspring Syariah Greater China Equity USD Kelas A merupakan salah satu Reksadana Reksadana Global yang dapat dibeli melalui aplikasi Bibit secara mudah.

Konsep dasar asuransi yang gak banyak orang tahu

Pentingnya untuk memahami konsep dasar asuransi sebelum memutuskan untuk membelinya demi mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Penjelasan tentang Reksadana secara rinci dan mudah dimengerti

Beberapa penjelasan tentang Reksadana yang worth it buat dibaca sebelum memutuskan untuk menginvestasikan sejumlah uang di sana.

Belajar hukum penawaran yang berpengaruh terhadap harga jual

Hukum penawaran dapat mempengaruhi harga jual. Ia mampu menaikkan harga jual dan menurunkan harga jual sekaligus. Gimana konsepnya?

Share This