Di jaman disruptif seperti sekarang, apapun bisa terjadi, termasuk kehilangan pekerjaan. Tak ada yang menyangka kalau brand besar sekelas Nokia dan Yahoo akan ditinggalkan oleh penggunanya. Beberapa startup asal Indonesia pun harus mengundurkan diri dari pasar Indonesia.
Bulan ini ada 2 startup yang tutup. Setelah Carafun, sekarang Travelicious. @startupwati pic.twitter.com/7CeXsyPnKR
— Ridu (@ridu) June 26, 2018
Lantas, apa yang terjadi dengan mereka yang menggantungkan nafkah dan pemasukan mereka dari startup tersebut? Sudah pasti mereka akan kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Seorang teman saya menjadi salah satu korbannya dan pada saat itu ia tidak memiliki cukup uang untuk menafkahi keluarganya sehingga harus berhutang. Waduh!
Belajar dari cerita diatas, tentu kita wajib menabung untuk dana darurat untuk meminimalisir resiko finansial yang diakibatkan oleh faktor darurat seperti di bawah ini:
- Kehilangan pekerjaan
- Perbaikan rumah (akibat bencana alam)
- Krisis ekonomi
- Perbaikan mobil (akibat bencana alam)
- Melunasi hutang akibat pemasukan yang fluktuatif dan naik turun setiap bulannya.
Dana Darurat (DD) ini idealnya 3x pengeluaran bulanan untuk yg masih single, 6x yg sudah menikah tp blm punya anak, 12x untuk yg sudah berkeluarga/punya anak. Gimana tau jumlah nominalnya? Ya harus gali beb, dirinci tiap bulan uang keluar buat apa, totalnya dikali pembilang DD
— nurdiniati hofifah (@Nhofifah) October 11, 2018
Daftar isi:
Dimana saya harus menyimpan dana darurat?
Untuk menyiapkan dana darurat sendiri dibutuhkan media yang cocok dan sesuai dengan karakteristik dana darurat itu sendiri, seperti:
Likuiditas yang tinggi
Anda bisa menyimpan dana darurat dalam berbagi bentuk seperti emas, uang tunai, maupun rekening tabungan. Namun pastikan media yang digunakan memiliki likuiditas yang tinggi, karena ketika kita berbicara dana darurat, umumnya kita memiliki waktu yang sangat terbatas dalam melakukan pencairan uang.
Tidak dikenakan biaya bulanan
Pastikan media yang dipilih untuk menyimpan dana darurat tidak mengenakan biaya administrasi bulanan. Biaya administrasi bulanan akan menggerogoti dana darurat anda sedikit demi sedikit apabila pemilik rekening tidak mengawasi mutasi rekening tersebut.
Aman dari resiko pasar
Bila anda menyimpan dana darurat dalam rekening yang sangat berpengaruh dan bergantung pada pasar, maka bisa dipastikan bahwa dana darurat yang anda miliki belum aman. Pasar cenderung bergerak dan fluktuatif. Bila resiko darurat terjadi disaat kondisi pasar sedang turun, maka sangat mungkin kalau dana darurat anda akan berkurang jumlahnya.
BCA Tabunganku sebagai solusi dalam menabung dana darurat
Saya pribadi menggunakan produk perbankan BCA Tabunganku sebagai media penyimpanan darurat karena sesuai dengan karakteristik diatas.
BCA Tabunganku tidak mengenakan biaya administrasi bulanan kepada saya, sehingga uang yang saya setorkan tidak akan berkurang. ATM BCA yang tersebar di banyak tempat di sekitar saya membantu saya dalam melakukan penarikan uang dalam jangka waktu yang cepat.
BCA Tabunganku tidak memiliki layanan seperti Tahapan BCA seperti Internet Banking dan pembayaran secara Debit. Bagi orang yang gemar belanja dan gelap mata melihat diskon atau penawaran di toko online, BCA Tabunganku akan memaksa mereka untuk menabung.
Bca yang jenis tabunganku bisa nder. Setoran min 20k, perbulan ga kena biaya
— Cac. (@Ovaltinmachiato) October 9, 2018
Apakah anda tertarik untuk mulai menabung dana darurat di BCA Tabunganku?
0 Comments