Dalam sungai luas penemuan manusia, uang tanpa ragu telah menjadi salah satu arus paling transformatif, mengarahkan alur sejarah manusia dan perkembangan masyarakat. Penemuannya adalah terobosan yang melepaskan potensi dan menggerakkan peradaban menuju perkembangan dan eksplorasi global yang tak tertandingi.
Uang telah berubah melalui berbagai bentuk: dari kerang ke koin, mata uang kertas ke byte digital, mewujudkan nilai-nilai masyarakat, kepercayaan, dan esensi pertukaran di setiap era.
Uang, in a glance
Pada awalnya, fisikalitas uang adalah ciri khasnya. Koin, yang dibuat dari kreativitas, menampilkan wajah-wajah kaisar dan lambang negara, melambangkan otoritas bangsa dan imperium.
Mata uang kertas membawa seni yang rumit dan fitur keamanan, melambangkan budaya dan kedaulatan wilayah.
Bentuk uang yang dapat disentuh ini memfasilitasi perdagangan, membangun ekonomi, dan menjadi ikatan yang menghubungkan masyarakat dan ekonomi global.
Namun, seiring berlayarnya kita lebih jauh ke era digital, kita menyaksikan dematerialisasi uang. Bentuk-bentuk baru, seperti cryptocurrency dan mata uang digital, adalah tidak berwujud, berada dalam dompet elektronik dan mengalir melalui jaringan dengan kecepatan dan efisiensi.
Metamorfosis ini membawa implikasi mendalam bagi bagaimana kita memandang dan berinteraksi dengan uang. Ini menawarkan kenyamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membuka transaksi global, menghilangkan hambatan jarak dan waktu. Batasan dan kontrol konvensional yang telah mendefinisikan uang sedang dipertimbangkan kembali dalam evolusi digital ini.
Namun, lanskap uang yang berkembang juga mengarungi arus ketidakpastian. Pertanyaan tentang keamanan, privasi, dan distribusi sumber daya keuangan yang adil mengintai seperti badai di cakrawala.
Cryptocurrency, misalnya, sementara mewujudkan ideal desentralisasi dan kebebasan, juga mengarungi air yang penuh gejolak dari volatilitas, pengawasan regulasi, dan pertimbangan etis.
Lembaga perbankan tradisional dan otoritas moneter menemukan diri mereka di persimpangan, ditantang untuk beradaptasi, berinovasi, dan mengarahkan sistem moneter melalui arus transformasi ini.
Cryptocurrency
Cryptocurrency adalah jenis mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk keamanan, dan tidak diatur atau dikelola oleh otoritas pusat seperti pemerintah atau bank.
Karakteristik Cryptocurrency:
Cryptocurrency memiliki sifat sebagai berikut:
- Cryptocurrency hanya ada secara digital dan tidak memiliki bentuk fisik seperti uang kertas atau koin.
- Cryptocurrency beroperasi pada teknologi “blockchain”, yang adalah buku besar publik dan didistribusikan yang mencatat semua transaksi.
- Ini membuat cryptocurrency tidak diatur oleh satu entitas atau otoritas pusat.
- Teknologi kriptografi digunakan untuk mengamankan transaksi dan kontrol penciptaan unit-unit baru dari cryptocurrency.
- Cryptocurrency dapat memberikan tingkat anonimitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata uang konvensional, meskipun bukan sepenuhnya anonim.
- Ada banyak jenis cryptocurrency yang berbeda, dengan Bitcoin dan Ethereum sebagai dua yang paling terkenal dan banyak digunakan.
Desentralisasi: Yay or Nay?
what if, setiap produk / jasa yang kita bayar, di dalamnya terdapat hidden cost yang membuat kita membayar lebih mahal?
Desentralisasi memberikan manfaat tersendiri, seperti:
1. Keamanan yang Ditingkatkan:
Jaringan desentralisasi kurang rentan terhadap serangan. Karena tidak ada titik kegagalan tunggal, menjadi sulit bagi penyerang untuk memanipulasi atau mengontrol sistem.
ingat film Money Heist? Ingat adegan dimana emas sebuah bank dibobol yang mengakibatkan pasar modal anjlok karena ancaman hilangnya underlying asset yang menjamin nilai intrinsik sebuah mata uang?
Desentralisasi hadir untuk meminimalisir risiko tersebut.
2. Jangkauan Global:
Desentralisasi mendukung interoperabilitas global dan kolaborasi, membuat layanan tersedia lintas perbatasan dan yurisdiksi.
Dalam perekonomian dunia, ada beberapa mata uang yang membutuhkan mata uang lainnya dalam menetapkan nilai. Ketergantungan. Dengan adanya jangkauan secara global, maka setiap orang tidak lagi membatasi mata uang berdasarkan tempat tinggal mereka.
Hal ini meminimalisir orang-orang yang miskin di suatu negara, boleh jadi menjadi orang yang sangat kaya di negara lainnya. Sebagai contoh, bule negara beruang yang berbondong-bondong datang ke bali dan tinggal hingga mencari nafkah di sana.
3. Kontrol dan Kepemilikan Pengguna yang Ditingkatkan:
Desentralisasi memungkinkan pengguna memiliki kontrol lebih besar atas data dan transaksi mereka. Mereka dapat mengelola aset mereka tanpa perlu perantara seperti bank.
ingat bagaimana kekayaan/pemasukan suatu negara bergantung pada komoditas yang ia miliki seperti Venezuela dan bagaimana negara tersebut meraup keuntungan dengan harga minyak yang membumbung tinggi?
Kesimpulan:
Uang, desentralisasi, dan bitcoin merupakan topik yang sedang hangat dibicarakan di berbagai lini media sosial. Masih jadi pertanyaan apakah ia akan menggantikan fiat money atau justru akan menjadi diversifikasi alat tukar dan pelengkap fiat money.
0 Comments